Sejarah Imlek kaum Tionghoa yang belum seberapa banyak diketahui orang memang sangat dimaklumi. Sejarah Imlek kian ramai dicari khususnya di Indonesia, semenjak diresmikannya Hari Raya Imlek ini (kalau tidak salah oleh mantan presiden RI, Bpk Gus Dur). Berikut Sejarah Imlek:
Sejarah dan asal muasal:
Dari kitab-kitab tua berbahasa mandarin, bahwa perayaan tahun baru Imlek bukanlah tradisi sekarang, akan tetapi sudah diwariskan
ratusan tahun yang lalu. Dan perayaan itu awalnya dimulai dari daratan Tiongkok, seperti yang ditulis DR Kai Kuok Liang, dalam bukunya berjudul: Festival Tradisi Budaya Tionghoa.
“Memang banyak versi yang menceritakan awal tradisi perayaan tahun baru Imlek, sesuai dengan daerah asalnya, namun yang lebih populer yakni dimulai pada masa Kaisar Chin Che Huang (246-210 BC),” ujar tokoh Tionghoa Pontianak, Lie Sau Fat (XF Asali) pada kemarin di harian lokal yang sempat saya kutip.
Dijelaskan Asali, tahun baru Imlek dirayakan di daratan Tiongkok sudah sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan ada versi lain yang menyebutkan sebelum Kaisar Chin Che Huang pun sudah dirayakan, hanya masih belum merata di masyarakat, antara lain pada masa Huang Ti Yu (2698 BC). Hanya pada masa Kaisar Chin Che Huang, sudah merata di masyarakat Tiongkok, dengan semangat persatuan dan kesatuan.
Dan pada masa revolusi Xin-Hai, tanggal 10 Oktober 1911 yang dicetuskan oleh DR Sun Yat Sen, yang terkenal dengan ideologinya San Min Cu I (three principles of the people) yang mengubah perayaan tahun baru imlek menjadi Festival Musim Semi (Kuo Chun Ciek). Bahkan, festival ini resmi ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari besar nasional, yang akan dirayakan setiap tahun. Dan tahun baru imlek dirayakan secara resmi mengikuti tahun baru masehi.a. Hal itu dikarenakan pada musim dingin mereka tidak dapat bercocok tanam dan tidak mendapatkan penghasilan. "Namun sebelum bercocok tanam, mereka melakukan upacara untuk meminta berkat dari Tuhan supaya pada musim gugur para petani dapat memanen hasil cocok tanam mereka." jelas dosen Sastra Tionghoa tersebut.
Kemudian, beliau juga melanjutkan bahwa pada Dinasti Han perayaan upacara yang dilakukan oleh orang China sebelum bercocok tanam dijadikan sebagai tahun baru penanggalan China yaitu bulan 1 tanggal 1. Terdapat dua macam penanggalan China yakni berdasarkan matahari dan bulan. Pada penanggalan matahari yang biasa kita pakai berjumlah 365 hari sedangkan penanggalan bulan berjumlah 354 hari. Hari Imlek dirayakan berdasarkan bulan oleh karena itu tiap tiga tahun sekali mereka menambahkan bulan ke-13 yang dinamakan Bulan Lun yang jumlahnya 33 hari agar sama dengan penanggalan matahari. Oleh karena itulah, tiap tahun hari Imlek tidak berbeda jauh dengan hari Imlek sebelumnya, sekitar akhir Januari atau Februari.
No comments:
Post a Comment